Di atas IzinNya dan RahmatNya....
Di dalam hidupnya manusia di nilai! Atau akan melakukan sesuatu kerana nilai! Nilai mana yang akan di tuju tergantung kepada tingkat pengertian terhadap nilai tersebut..Pengertian yang di maksud adalah bahawa manusia memahami apa yang baik dan buruk serta ia dapat membezakan keduanya dan selanjutnya mengamalkannya.Pengertian yang baik dan buruk tidak di lalui oleh pengalaman akan tetapi telah ada sejak pertama kali " Ruh " di tiupkan Firman Allah " Dan jiwa serta penyempurnaan ( ciptaanNya ), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu ( jalan ) kefasikan dan ketaqwaan " ( QS Asy Syams : 7-8 )..
Pengertian ( memahami ) baik dan buruk merupakan asasi manusia yang harus di ungkap lebih jelas, " atas dasar apa kita melakukan sesuatu amalan "?...
Imam Ghazali dalam menamakan pengertian ini sebagai pengertian " awwali ". Dari mana pengertian-pengertian tersebut di perolehi, sebagaimana ucapan beliau " Fikiran menjadi sehat dan berkeseimbangan kembali dgn aman serta yakin dapat menerima kembali segala pengertian-pengertian awwali dari aqal itu. Semua itu terjadi tidak dengan mengatur alasan atau menyusun keterangan, melainkan dengan Nur ( cahaya ) yang di pancarkan Allah swt ke dalam batin dari Ilmu ma'rifat " ( dalam buku Pembebasan dari kesesatan, halaman 10)..
Pada dasarnya menuntut ilmu itu wajib hukumnya dan kita di motivasi oleh Baginda RasulAllah saw untuk mencari ilmu sampai ke negeri Cina dan banyak lagi dalil yang menyuruh kita mencari / mempelajari ilmu..
apabila kita membicara mengenai Guru dan murid sudah semestinya ada satu tanda pengertian rasa yang saling berkait rapat di antara dua kalimat tersebut itulah Ilmu....ada persoalan dan ada jawapannya..tetapi dalam dunia kerohanian ( spiritual Islam ) adakalanya banyak persoalan tak terjawab, maka itulah kita wajib berguru,... dan tidak mentaksubkannya itupun di atas IzinNya dan RahmatNya...
dan lagi sebenarnya fitrah manusia itu suci, akan tetapi proses penerimaan ilham tersebut, terkadang menjadi tidak murni di sebabkan kekotoran jiwa yang diliputi nafsu syahwat..dalam hal ini Allah berfirman " Sesungguhnya beruntunglah yang mensucikan jiwa itu. Dan merugilah orang yang mengotorinya " ( QS Asy Syams : 9-10 )...
Baik dan buruk berasal dari intuisi, tidak melalui fikiran dan rekaan. Alat penerimanya adalah hati ( rasa ). Dari Allah turun ke dalam jiwa manusia berupa intuisi, baik kepada jiwa yang kotor atau kpd jiwa yang telah mendapat kebersihan..dan dari jiwa pula turun menjadi perbuatan..Ketika jiwa manusia kotor, maka intuisi kebaikan mendapat sebutan hati kecil atau hati Nurani..hati yang paling dalam dan tersembunyi..iho sebaliknya apabila rasa iman telah memenuhi ruang jiwanya, maka rasa kejahatan itu akan menjadi hati yang kecil menggantikan rasa keimanan yang tenggelam, sehingga untuk bersubahat dengan sifat-sifat mazmumah akan terasa sulit dan payah sekali, kerana jiwanya di dominasikan oleh rasa keimanan yang besar.. ( Amantu billahi tumastaqhim ) aku percaya pada Allah dan berpegang teguh pengertian dan pendirian itu.....
Di dalam bicara Guru dan Murid sebenarnya ada Ilmu di dalam Ilmu..dan dunia Tesawuf sebenarnya sudah robak dan berpecah sayugia di ingatkan sesama kita Ilmu dari Allah sebenarnya luas lagi dalam seperti firmanNya ( QS Al Kahfi : 109 )....
" Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang berumur pendek ( muda ) dan berpikiran picik ( bodoh ). Mereka mengucapkan sabda-sabda Nabi dan membaca Al Quran, namun imannya tidak melampaui pisau besarnya.." ( bicara kosong ( lagho) ). ( HR. Buqhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasai ).
..Keyakinan seseorang itu akan mudah lepas dan selalu dalam keraguan apabila selama ini kita seolah-olah dipaksa untuk terus bersetuju ataupun percaya terhadap sesuatu keyakinan, tanpa pernah memikirkan dan memahami mengapa kita harus meyakininya...
Orang yang bijak di lihat dari soalannya ?, orang yang cerdik di lihat pada jawapannya ? dan orang yang tak tahu dan buat-buat tahu adalah seperti saya..dan pohon maaf andainya bicara kali ini bisa menyinggung wahai sahabat dan saudaraku..
dan lagi mendapat serta memahami pengertian ( ilmu faham, nampak dan rasa ) ini di Atas IzinNya dan RahmatNya sedarlah kita bila berkata " aku yang fana menuju AKU Yang Baqo " ...
Imam Malik ra, di tanya mengapa kita tidak dapat melihat Allah swt..Dengan halus dan mudah Imam Malik ra menjawab bermaksud " Yang fana tidak dapat melihat yang Baqo'..hanya yang Baqo' dapat melihat yang Baqo'..Wallahu 'alam..Wassalam..
AL-QURAN
Nasehatnya...
About Me
Sabtu, 12 Disember 2009
guru,..jgn taksub..je.
di karang oleh intizhar at 7:18 PTG
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 comments:
Catat Ulasan