AL-QURAN

AL-QURAN
bukan sekadar bacaan berpahala,..

Nasehatnya...

Nasehatnya...
Mudahan mendapat Keredhaan Ilahi...

ilmu yang dianugerahkan, dan milikNya .

ilmu yang dianugerahkan, dan milikNya .
seumpama setitik air di tengah lautan

Rabu, 24 Februari 2010

Pengertian Syuhud dalam ma'rifat...

Di atas IzinNya dan RahmatNya..Alhamdulillah syukur kita dengan segala nikmat kurniaanNya...

Jauh sudah kita berjalan dan terus berjalan..banyak sudah pengetahuan serta pengalaman kita rasai...Khususnya buat pencinta keruhanian dalam menuju ketuhanan, samada yang berguru ataupun tidak, mungkinkah ada disini yang sudi menzahirkannya dengan pengertian " Syuhud " di dalam Ma'rifatullah...silakan.

Saat ini saya di khabarkan ada beberapa teman yg sudi menemani perjalanan ini..

Sedikit perenungan dari kalian, jadikan pedoman dan bermakna buat yg mahu berjalan dan terus berjalan..namun..sayang, tak begitu ramai yang berusaha sungguh -sungguh menuju ketuhanan..

Beruntunglah mereka yang dibimbing dan ditunjukki dengan liku-liku jalan yang sering rebah dan bangun dalam perjalanannya menuju kehampiran dengan Allah, dengan pengalaman dan pengajaran yang penuh dengan hikmat dan keindahan ini.

Syuhud dan Musyahadah..saling berkaitan antara istilah dengan pengertian. Musyahadah erti nya Menyaksikan Yang bersangkutan dengan Syuhud. Erti Syuhud itu tilik iaitu pandangan Mata Hati..

Kita tidak mampu melihat terus matahari, melainkan menggunakan cermin gelap dan sbgnya.. dengan kehendak tuhan sudah semestinya tiada mustahil bagi-Nya... akan tetapi kehendak manusia terbatas adanya.....

Bilakah masanya kita bersyuhud / Musyahadah..?? adakah semasa pengalaman perjalanan keruhanian bertemu dgn beberapa alam yg rendah, halusinasi, kekuatan alam, kekuatan jin dan syaitan? Alam ini semuanya masih lagi termasuk dunia syahwat..
Ertinya, setiap apa yg boleh dan mampu kita persepsikan dalam dunia perjalan keruhanian menuju ketuhanan ini, kedudukannya adalah sama sahaja dgn qasat mata ini, kerana semua itu adalah ciptaan-Nya jua...sedangkan yg kita tuju adalah sesuatu yg tidak mampu kita persepsikan oleh fikiran dan perasaan.

Memang benar, walaupun Malaikat di jadikan dari cahaya, namun semasa mi’rajnya Baginda Mulia, Jibrail berhenti seketika tanpa IzinNya dan RahmatNya, melainkan memberi laluan kpd Baginda Mulia RasulAllah saw terus ke Sidratul Muntaha bertemu-Nya...

Islam juga dihadirkan untuk meluruskan persepsi tentang Tuhan ( Tauhid )..

Tilik yg satu kpd yg banyak, tilik yg banyak kembali pda yg satu..mudahan Allah membimbing kita, dan..

.. ( ada suatu cerita ikan itu dah mati ( di jadikan bekalan makanan ) dan dihidupkan kembali semasa perjalanan Nabi Allah Musa as bersama muridnya Yusya bin Nun demi mengikiut perintah Ilahi untuk menpelajari Ilmu ( Al Kahfi : 70 - 82 ) ..penerangan ilmiah yg mesti di hayati..

Ya Allah Maha memberi Pertunjuk, Hidayah dan Maha Mengetahui segala sesuatu....erti perjalanan demi perjalanan yg di paparkan di sini bukan bermaksud perjalanan biasa, tetapi perjalanan keruhanian..istilah salik, wasil dsbgnya..saya juga tidak berniat mengajar .. mengajak anda untuk memasuki dunia perjalanan keruhanian ini, tetapi yang cuma mahu berkongsi pengalaman bukan sekadar bicara tetapi dengan melalui perenungan (Iqra') " YANG MENGAJAR ( MANUSIA ) DENGAN PERANTARAAN QALAM. DIA MENGAJARKAN MANUSIA APA YANG TIDAK DI KETAHUINYA" (AL 'ALAQ : 4-5 ).

dan melalui pentafakuran (Pengembaraan Nurani) merasai akan " Ihsan " Firman Nya " Yang melihat kamu ketika kamu berdiri ( untuk solat ) dan ( melihat pula ) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ". ( Asy Syu'ara : 218-220 ).

..yang terus dan sungguh-sungguh yakin di atas janji Nya Allah Firman Allah swt " Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuinya. ( QS Al Insyiqaaq : 6)..serta permohonan do'a serta penyerahan.

Firman Allah SWT " Dan mintalah pertolongan ( kepada Allah ) dengan sabar dan solat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sunnguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. ( Iaitu ) orang-orang yang meyakini, bahawa mereka akan menemui TuhanNya, dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya". ( AL Baqarah : 45-46 ).

" Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepadaNya dengan rasa takut ( tidak akan di terima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik ". ( QS Al A'raaf : 54 - 56 )

Banyak perjalanan keruhanian sering mengaitkan perumpamaan Nabi Musa as pengsan..ketika saat Allah mentajallikan ( DzatNya ) / menampakkan wujud Diri-Nya..

seperti FirmanNya " Dan tatkala Musa datang ( untuk munajat ) dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman ( langsung ) kepadanya. Berkatalah Musa: ' Tuhanku, nampakkanlah ( diri Engkau ) kepadaku. Agar aku dapat melihat kepada Engkau'. Tuhan berfirman : ' Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tetapi melihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya ( sebagaimana sedia kala ) nescaya kamu dapat melihat-Ku.' Tatkala Tuhannya nampak bagi gunung itu, kejadian itu menjadikan gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pengsan, maka setelah Musa sedar kembali dia berkata: ' Maha Suci Engkau, dan aku bertaubat kepada kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman.." ( Al A'raaf : 143 ).

Yang menarik bagi peristiwa ini di antara munajat kepada pertemuan secara nyata ( langsung ) Nabi Musa as ini di hubungkan dgn pembahasan mengenai keadaan " kefanaan " manusia dan alam...apakah sekadar itu sahajakah yg dapat kita pelajari, mengamati, mengkaji dan merasai..??

Mari kita berjalan di alam keruhanian...Bukit Tursina masih ada lagi sekarang ini..dan SETELAH SEDAR KEMBALI ( memasuki realiti dirinya sebagai manusia dan alam ) lalu dia berkata " Subhanaka tubtu ilaiika wa anna awwalul mu'minin " Maha suci Engkau dan aku orang yg pertama-tama beriman"....

Tiada satupun manusia yang mampu mengantar Ruh manusia lain menuju ke Hadrat Allah 'azza wajalla. Segala-galanya milik Allah SWT.

Manusia tidak boleh melihat akan Dzat, tetapi menyaksikan ( Musyahadah ) / syuhud atas Kebesaran Dzat itupun di atas IzinNya dan RahmatNya..
andaikata orang yg pengsan, dia pastinya ( kebingungan ) tidak akan tahu apa sebenarnya yg terjadi semasa ia keadaan pengsan..tetapi Nabi Musa sedar dalam pengsan ( kefanaan )..Nabi Musa telah bermusyahadah dengan Allah swt dgn matahatinya ( basirah ) pandangan batinnya terlalu asyik dengan Allah swt.

Syeikh Ahmad bin 'Athaillah, didlm Al Hikam mengatakan " Tiada sesuatu benda yang menghijab engkau dari Allah, tetapi yg menhijab engkau adalah persangkaanmu tentang adanya sesuatu di samping Allah, sebab segala sesuatu selain dari Allah itu pada haqiqatnya tidak maujud ( tidak ada ), sebab yang wajib ada hanya Allah, sedang yg lainnya terserah kpd belas kasihan Allah untuk di adakan atau ditiadakan.

AlHaq iaitu Allah SWT, tiada terhijab oleh sesuatu apapun, sebab tidak mungkin adanya sesuatu yang dapat menghijab Allah Ta'ala,sebaliknya manusialah yang terhijab sehingga tidak dapat melihat adanya Allah. sebab sekiranya ada sesuatu yang menghijab Allah,bererti itu dapat menutupi Allah, dan andaikata ada tertutup bagi Allah, bererti Wujud Allah dapat terkurung, dan sesuatu yang mengurung itu dapat menguasai yang di kurung, padahal Allah Yang Maha Berkuasa di atas semua makhlukNya dan Dia " Laisa Kamathlihi Syai'un" bersalahan bagi segala yang baharu...

dan kesinambungan syuhud kita nanti..dengan hanya berserah diri kepada Allah sahaja, dan di atas IzinNya dan RahmatNya maka kita akan perolehi Pertunjuk dan HidayahNya..yang selama ini kita hanya menyangka ( zhan ), bahawa kasih sayang dan Kehebatan Allah itu mampu kita rasakan..sebenarnya itu hanya anggapan dan perasaan kita, bukan keadaan sebenar-benarnya, kerana rasa manusia itu terlalu kerdil untuk menggambarkan kenyataan kasih sayang Allah..FirmanNya " Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui apa-apa, kemudian Allah memberi kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta fikiran (perasaan), supaya kamu bersyukur" ( QS An Nahl:78)...

Kita hanyalah saksi ( syahid ) atas pekerjaan Allah Yang Maha Sempurna..dan kita juga hanya diam terpaku dalam Kesibukan Allah ( Af'alullah )..Allah yang mengajar kita, Allah yang mengatur serta mencipta segala-galaNya... .

Ilmu di dalam Ilmu dan Ikhlas di dalam Ikhlas..hanya Allah yg Maha Mengetahui..Amin. Wallahu'alam.

0 comments: