AL-QURAN

AL-QURAN
bukan sekadar bacaan berpahala,..

Nasehatnya...

Nasehatnya...
Mudahan mendapat Keredhaan Ilahi...

ilmu yang dianugerahkan, dan milikNya .

ilmu yang dianugerahkan, dan milikNya .
seumpama setitik air di tengah lautan

Selasa, 9 Februari 2010

Istilah Hijab...

Di atas IzinNya dan RahmatNya..Alhamdulillah syukur kita dengan segala ciptaan kurniaanNya..

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Hijab adalah diibaratkan seperti sebuah tirai penutup..dan ia nya mula muncul setelah umat manusia mendalami pengetahuan mengenai "ma'rifatullah". Didlm Tesawuf biasa di sebut sebagai penghalang lajunya jiwa menuju Khaliqnya. Dosa yg setiap waktu kita lakukan juga merupakan kabut yg menutupi mata hati, sehingga hati tidak mampu melihat kebenaran Ilahi, maka manusia akan selalu berada dlm keraguan atau prasangka was-was..

Pertanyaan kita mengenai keberadaan Allah sering kali mendapatkan jawapan yg tidak memuaskan, tanpa merasai dzawq..Allah Maha Mengetahui akan hal ini, sehingga Allah sudahpun memberikan jawapan atas pertanyaan hamba-hambanya nanti melalui Baginda Mulia RasulAllah saw.

FirmanNya " Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang yang dibisikan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. " ( Al Qaaf: 16 )..dan lagi FirmanNya dalam Al Baqarah: 186..

Ayat-ayat di atas, mengungkapkan keberadaan Allah sebagai " wujud " yg sangat dekat malah terlalu dekat, dan kita diajak untuk memahami pernyataan tersebut secara utuh..Al-Quran mengungkapkan jawapan secara dimensional dan dilihat dari perspektif seluruh sisi pandangan manusia seutuhnya...

Pertanyaan demi pertanyaan timbul dari ketidaktahuan ( hijab), kenyataan bahawa Allah sangat dekat...tertutup oleh kejahilan serta kelemahan ilmu kita selama ini. Allah seolah jauh nun di sana, begitu halnya masa kini, dunia Tesawuf telah koyak rabak sehingga ke saat ini, apabila keberadaan Allah sering di salah erti. serta di manupulasikan.

Hakikat huruf ' alif ' dan seterusnya ialah noktah, hakikat noktah ialah dakwat ( cecair ), hakikat cecair dari debuan..jika kita melihat dakwat, huruf hilang..dan jika kita melihat huruf, dakwatnya pula hilang...

Do'a serta harapan,.. mengerti kita sekarang ini apa itu istilahnya hijab..mudahan terbuka mata kita dari ketidaktahuan akan Dzat..Ianya meliputi sifat, sifat menyertai nama, nama menandai af'al..

Berkata Syeikh Ahmad bin 'Athaillah dalam Al Hikam " Tiada sesuatu yang menghijab engkau dari Allah, tetapi yang menghijab engkau adalah persangkaanmu tentang adanya sesuatu di samping Allah, sebab segala sesuatu selain dari Allah itu pada haqiqatnya tidak maujud ( tidak ada ), sebab yang wajib ada hanya Allah, sedang yang lainnya terserah kepada belas kasihan Allah untuk di adakan atau di tiadakan "..

Seharusnya disedari bahawa awal dari segala perbuatan adalah memerlukan kegiatan BERFIKIR dan kognitif didalam sedar.

Apakah cara yg baik di antara yg terbaik buat diri kita supaya tidak terhijab..??

Al-Quran menempatkan Dzikrullah sebagai pintu pengetahuan ma'rifatullah....Dzikrullah pula adalah merupakan kunci bagi membuka hijab dari kegelapan menuju cahaya Ilahi.

FirmanNya " Sesungguh dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih berganti malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang beraqal, ( iaitu ) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ): " Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharahlah kami dari siksa neraka ". ( Ali Imran : 190-191 )..

Dalam hal ini Imam Al Ghazali dlm Ihya'nya mengatakan:

" Jika ilmu sudah sampai di hati, keadaan hati akan berubah, jika hati sudah berubah, perilaku anggota badan akan berubah. Perbuatan mengikuti keadaan ( hal ), keadaan mengikuti ilmu dan ilmu mengikuti fikiran, oleh kerana itu fikiran adalah awal dan kunci segala kebaikan, dan yg menyingkapkan keutamaan tafakur. Fikiran lebih baik dpd dzikir, kerana fikiran adalah dzikir ( plus ) berterusan "..Ihya 'Ulumuddin jilid lV, hal. 389.

" Man lam yadzawq lam yadri " siapa yang tak rasa tak tahu....

wallahu'alam.

0 comments: